Pages

Thursday, October 8, 2015

Film The Walk, Atraksi Dahsyat di Ketinggian 110 Lantai

Poker7win :

JUDI UANG ASLI | POKER ONLINE | TERPERCAYA | TERAMAN | TERCEPAT | POKER7WIN |


Agen Casino Poker7win - Atraksi wire walk—orang berjalan di atas seutas tali di ketinggian, biasanya dapat ditemukan di pertunjukan sirkus. Namun, pada tahun 1974, seorang seniman Prancis bernama Philippe Petit melakukan sebuah aksi gila di kota New York, Amerika Serikat. Ia berjalan di atas kabel yang menghubungkan kedua puncak gedung kembar World Trade Center, yang tingginya mencapai 417 meter atau setinggi 110 lantai. Dan, ia melakukannya tanpa izin.

Aksi Petit yang sensasional itu akhirnya mendorong sineas kawakan Hollywood, Robert Zemeckis (Forest Gump, Back to the Future) untuk mengangkatnya dalam sebuah film. Keinginan itu akhirnya terwujud di tahun 2014 ketika film The Walk mulai diproduksi berdasarkan skenario yang digarap Zemeckis dan Christoher Browne, dengan banyak materi yang diambil dari buku memoar Philippe Petit, To Reach the Clouds. Tak ingin membuat biopic biasa, sejak awal Zemeckis telah menetapkan untuk menggunakan teknologi termutakhir dalam menggambarkan atraksi Petit tersebut.

"Ketika saya pertama kali dengar cerita ini, saya berpikir, 'Astaga, ini sebuah film yang: a) harus dibuat bagaimana pun juga, dan b) harus diputar dalam format 3D.' Ketika kita melihat seorang lakukan wire walk, kita selalu harus benar-benar memperhatikan dengan melihat ke atas. Kita tidak akan benar-benar mendapat sudut pandang dari atas kabelnya. Film kami akan mengikuti cerita Petit, tetapi juga akan benar-benar membawa kita ke atas kabel, berjalan bersama Philippe, dan dengan menyajikannya dalam format 3D, ini akan jadi spektakuler dan sangat emosional," jelas Zemeckis.



Film The Walk menuturkan perjalanan Petit hingga akhirnya ia mengeksekusi atraksi menghebohkan yang ia namai sebagai the coup alias kudeta. Philippe (Joseph Gordon-Levitt) adalah seorang seniman di Prancis yang sangat tertarik dengan atraksi wire-walk sejak kecil. Setelah sekian lama berlatih, termasuk berguru dengan pada Papa Rudy (Ben Kingsley) yang seorang ahli di dunia sirkus, Philippe akhirnya bisa menguasai teknik wire walk dan beberapa atraksi akrobatik lainnya, serta mempertunjukkan kemampuannya di beberapa tempat di kota Paris secara liar.

Suatu ketika, pandangannya tertuju pada bangunan yang tengah dibangun di New York, gedung kembar World Trade Center. Philippe pun terobsesi untuk bisa memasang kabel di antara puncak kedua gedung tersebut, dan berjalan di atas kabel itu. Sesuai prinsip yang lama dipegangnya, ia pun ingin melakukannya tanpa diketahui orang-orang maupun izin aparat. Untuk itu, ia membentuk sebuah tim untuk mempersiapkan atraksinya, termasuk diam-diam melakukan pengamatan di kedua gedung tersebut agar bisa melancarkan aksinya tanpa tertangkap.

Membangkitkan kembali suasana tahun 1970-an dalam film The Walk memang tidak sederhana, terutama mengingat gedung World Trade Center kini telah runtuh oleh serangan 11 September 2001. Di sinilah teknologi production design dan visual effects harus bekerja keras. Apalagi, film ini dimaksudkan agar penonton dapat merasakan langsung apa yang dilakukan Petit di ketinggian 417 meter. Bagi sang aktor utama, Joseph Gordon-Levitt, faktor inilah yang membuat film ini tidak sama dengan film dokumentasi biasa.



"Foto-fotonya luar biasa, tetapi itu berbeda dengan melihat dan mengalami momen demi momen secara langsung. Bagi saya, adalah sebuah pengalaman yang unik membuat film yang membuat saya bisa benar-benar berada dalam karakter Philippe ketika ia mengalami momen itu, dan semua harapan, ketakutan, dan ketidaksempurnaan yang mendahuluinya. Dengan bisa meyanksikan itu dalam sebuah film, dan berada di atas sana bersama karakter tersebut, melihat apa yang dia lihat dulu, adalah sebuah pengalaman yang luar biasa," ujar Gordon-Levitt, yang juga berlatih wire walk bersama Petit demi memperdalam karakternya di sini.

Tak hanya dari atraksinya di World Trade Center, film The Walk juga ingin menyorot sisi karakter dan motivasi di baliknya. Menurut Zemeckis, karakter Petit yang unik juga menjadi pendorong jalannya kisah ini, terutama obsesinya yang tak terbantahkan untuk menaklukkan gedung tertinggi di dunia pada masa itu. Pengalaman Petit memang terbilang unik dan belum ada yang menandingi, tetapi hal-hal yang mendasarinya umumnya juga dapat dipahami secara universal.

"Yang istimewa dari Philippe, dan alasan saya merasa kisahnya itu unik tapi universal, adalah apa yang dialaminya juga dialami semua seniman. Jika kita tanya seorang seniman, 'Mengapa kamu melukis lukisan ini? Mengapa kamu menggubah musik seperti ini? Mengapa kamu membuat film seperti ini?'—tidak pernah ada jawaban yang pasti. Semua orang yang mengejar mimpi yang besar pasti akan bisa merasakan apa yang dirasakan Philippe—bahwa ia harus melakukan ini, bagaimana pun caranya," ungkap Zemeckis lagi.


Sumber : Poker7win.com

Followers